Selasa, 06 Agustus 2013


150 anak yatim dan yatim piatu serta 120 fakir miskin menerima santunan 
dimasjid Al-Hidayah RW.04 Kalibaru Cilincing Jakarta Utara.

Alhamdulillah dalam Program Ramadhan Remaja Masjid Al-Hidayah Gelora Irama Kalibaru Cilincing Jakarta Utara pada Tahun 2013 yang ke 18 Tahun ini kami menyantuni 150 anak yatim dan yatim piatu serta 120 fakir miskin yang ada di sekitar kami yaitu wilayah RW.04 - RW.05 - RW.06 - RW.015 dan RW.03 Kel.Kalibaru.
Ini semua dapat terlaksana berkat partisipasi dari Bapak Ibu Saudara (i) yang telah mempercayakan infak serta sodaqah Bapak Ibu kaum muslimin & muslimat  sekalian untuk disalurkan kepada yang berhak.
Untuk itu kami seluruh Pengurus Gelora Irama mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Ibu Saudara(i) semoga amal ibadah yang telah Bapak Ibu saudara (i) berikan akan bermanfaat bagi kita semua. 
Semoga kegiatan seperti ini akan terus berlanjut di Tahun - Tahun berikutnya dengan harapan dukungan dari seluruh kaum muslimin dan muslimat tidak pernah surut .

Pelaksanaan Program Ramadhan Remaja Masjid Al-Hidayah Gelora Irama dilaksanakan pada 05 Agustus 2013 , mundur satu hari dari perencanaan 04 Agustus 2013 karena pertimbangan pada tanggal 04 Agustus ada beberapa kegiatan yang sama dilaksanakan oleh Pengurus Masjid Baitusysyukur dan Pengurus Masjid Al-Iklas RW.05 Kalibaru. 
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpastisipasi dalam kegiatan Program Ramadhan 2013, semoga terus berlanjut di tahun - tahun berikutnya.....Amin.

Minggu, 04 Agustus 2013

LOGO GELORA IRAMA





Ketua Gelora Irama
YOGA SUMARSONO

Ramadhan Tahun ini ( 2013 ) Program Ramadhan Remaja Masjid Al-Hidayah Gelora Irama yang bertajuk Santuni Anak Yatim Kasihi Orang Miskin merupakan tahun ke 18 . Alhamdulillah ternyata program kegiatan tersebut masih terus berlanjut, bahkan semakin banyak yang turut berpartisipasi dalam program ini, sehingga pada tahun ke 18 ini kami bisa menyantuni lebih dari seratus anak yatim yang ada di sekitar kami dan seratus fakir miskin.
Mudah-mudah apa yang telah diberikan oleh para donatur akan sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan dalam menyambut Hari Kemenangan yang Fitri, paling tidak dapat sedikit menghapus kesedihan mereka.
Untuk itu semua, kami pengurus Gelora Irama mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh kaum muslimin yang telah dengan ikhlas menyisihkan sebahagian rizkinya untuk berbagi dengan saudara-saudara kita yang hidup dalam serba kekurangan.
Tidak lupa ucapan terimakasih kasih kami sampaikan kepada saudara H.Suwandi (H.Andi) sahabat Gelora Irama yang selama 18 Tahun secara terus menerus menjadi donatur tetap di Program Ramadhan Gelora Irama.
Juga Sahabat H. Agus Salim MGS serta Sahabat Yudi dan Nurwayah yang penuh perhatian dan senantiasa berbagi dengan anak -anak yatim di Masjid Al-Hidayah hampir setiap bulan. Melalui Bapak Ustadz Abdul Muhit (Ketua Masjid Al-Hidayah RW.04 Kalibaru ). Harapan kami agar amal baik tersebut akan terus berlanjut, semoga Allah SWT melimpahkan rizki kepada mereka semua ....Amin.
Kami juga bangga pada Sahabat Abidin (Biding), Sahabat Abdul Mujid Arfhan Zulfikar, Edy Zaelani, Slamet Alfarizy  yang tidak pernah bosan untuk terus mengkoordinir kegitan tersebut sehingga berjalan sebagaimana mestinya.
Serta kepada adik - adik penerus  Gelora Irama yang mulai tumbuh, semoga akan dapat meneruskan jejak kami dan melestarikan Program Ramadhan ini hingga akhir nanti....Amin.

Jumat, 01 Oktober 2010

[daarut-tauhiid] Lelaki Tua di Serambi Masjid

[daarut-tauhiid] Lelaki Tua di Serambi Masjid: "from http://solifecenter.com Lelaki Tua di Serambi Masjid Jalannya tertatih menapaki beberapa anak tangga masjid, di setiap anak tangga ia berhenti untuk mengambil nafas panjang. Wajahnya menyeringai setiap kali kakinya menapaki anak tangga, lenguhan nafasnya lumayan terdengar dari jarak beberapa meter. Namun dari bibirnya selalu keluar kalimat “Allahu Akbar”. Dan ucapan “Alhamdulillah” penuh perasaan spontan keluar dari lelaki tua itu setelah anak tangga terakhir berhasil dicapainya. Matanya berbinar, wajahnya berseri sambil melangkah perlahan memasuki ruang utama masjid. Ia pun mengambil posisi di sisi dinding serambi masjid untuk melaksanakan sholat sunnah sebelum sholat fardhu. Tubuhnya gemetar sepanjang ia berdiri, mungkin alasan itulah ia memilih posisi di sisi dinding agar bisa berpegangan jika hendak bangun dari sujud atau duduk untuk berdiri lagi. Demikian adanya yang terjadi, kakinya gemetar menahan tubuhnya, sedangkan ia harus bersusah payah saat harus berdiri lagi. Sebuah perjuangan tengah dipertontonkan oleh lelaki tua itu, mata ini tak ingin lepas dari gerak-geriknya yang semakin memikat. Tak sesederhana yang tampak sekilas dari perjuangan sholat yang tengah diperagakan lelaki tua itu. Mulai dari cara ia berjalan memasuki halaman masjid, kemudian tertatih sambil meringis menapaki satu persatu anak tangga, dilanjutkan sholat sunnah di sisi dinding sambil kaki terus gemetar. Nafasnya tersengal menjalani semua itu, bagaikan seorang yang tengah memanggul beban berat di pundaknya yang sama sekali tak bisa ia lepaskan namun harus tetap dipikul beban itu. Kasihan, perasaan ini yang akhirnya terbersit di benak. Sesaat sebelum iqomat berkumandang, saya mendekati lelaki tua ini. Setelah berbasa-basi, berkenalan dan mencoba mengakrabinya, saya menyampaikan rasa iba saya kepadanya dan menyarankan untuk sholat sambil duduk saja jika memang tak kuat untuk berdiri. Seketika matanya menatap saya tajam tepat ke arah mata saya. Merasa bersalah saya mengeluarkan kata-kata itu kepadanya. “Maaf pak bila kata-kata saya salah, saya hanya…” Lelaki tua itu segera menepuk pundak saya dan berkata, “Anak muda… saya memaksakan diri berjalan tertatih-tatih dari rumah ke masjid, memaksakan diri sambil menahan sakit menaiki anak tangga satu persatu, memaksakan diri untuk tetap berdiri dalam sholat saya agar Allah tahu betapa menyesalnya saya yang telah menyia-nyiakan masa muda dengan tidak banyak beribadah…” “Waktu masih gagah seperti Anda, saya tidak banyak belajar agama apalagi menjalankannya. Banyak perintah Allah saya abaikan, sholat hampir selalu saya tinggalkan. Sekarang sudah setua ini saya baru sadar betapa nikmatnya beribadah dan berdekatan dengan Allah. Karenanya, saya abaikan rasa sakit dan letih ini untuk terus sholat dan memerbanyak ibadah lainnya. Saya… hanya ingin Allah melihat saya menyesal telah mengabaikan Dia selagi saya muda” matanya masih menatap saya yang tertunduk. Iqomat pun berkumandang, ia menolak untuk saya bantu berdiri. Saya jadi malu sendiri, bukan kepada lelaki tua itu, melainkan pada diri sendiri yang masih gagah namun belum maksimal beribadah. Malu kepada Allah yang masih memberikan saya kemampuan untuk banyak beribadah. Astaghfirullah… (Gaw) Bayu Gawtama Life-Sharer http://solifecenter.com 0852 190 68581

- Sent using Google Toolbar"

Rabu, 29 September 2010

istighotsah

MAJELIS DZIKIR & ISTIGHOTSAH
Masjid Al - Hidayah
Adalah merupakan bagian dari kegiatan Anak Serambi Masjid Al - Hidayah GELORA IRAMA
Kegiatan Istighotsah ini secara rutin kami laksanakan sejak tahun 2005 setiap malam kamis setelah ba'da sholat Isya tanpa henti dan terus menerus kami laksanakan kecuali pada bulan suci ramadhan ( karena pada bulan suci ramadhan kita melaksanakan sholat tarawih ) .
Istighotsah yang kami laksanakan ini diikuti oleh jamaah masjid al - hidayah dari remaja sampai orang tua baik laki - laki ataupun perempuan pada malam kamis kita semua mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan Istighotsah ini berjalan sedemikian rupa adalah atas berkat dukungan para donatur yang senatiasa menyisihkan sebagian rizkinya setiap hari rabu yang dihimpun oleh pelaksana istighotsah yang kemudian dipergunakan untuk pelaksanaan istighotsah dan kegiatan - kegiatan lain yang ada di masjid al hidayah.
Setiap pelaksanaan Istighotsah dipimpin oleh Ustadz atau Ulama yang ada disekitar wilayah Kalibaru dan pada malam kamis akhir bulan jika tidak berhalangan istighotsah ini dipimpin langsung oleh 
Bpk. DR.KH. Mahtub Effendi ( Sebagai guru besar Gelora Irama ) .
Ada tradisi religi yang terus melekat di hati dan jiwa para Nahdiyin , disetiap pelaksanaan istighotsah kami anak serambi masjid al - hidayah senantiasa menyediahkan satu botol air mineral ukuran satu liter yang kami letakkan dengan tutup terbuka di depan imam dan jamaah yang membaca istighotsah dan kami meyakini air yang telah dibacakan do'a do'a istighotsah lebih baik untuk dikonsumsi dari pada air yang tidak dibacakan do'a sama sekali.yang kemudian air ini kami bagikan untuk seluruh donatur dan para jamaah yang mengikuti kegiatan istighotsah .
Dan kami anak serambi masjid al - hidayah berharap agar kegiatan seperti ini terus berlangsung karena menurut kami ini adalah merupakan salah satu kegiatan positif dan kepada para donatur kami juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga semoga amal ibadah yang telah anda lakukan akan senantiasa menolong anda di akhirat kelak . amin.

Minggu, 19 September 2010

santunan yatim piatu

Mengingat banyaknya anak yatim dan para fakir miskin yang ada di lingkungan kami pada tahun 1993 kami anak serambi masjid al - hidayah GELORA IRAMA membuat program yang kami beri thema
SANTUNI ANAK YATIM KASIHI ORANG MISKIN
yang secara terus menerus kami laksanakan setiap akhir ramadhan dengan dana yang kami kumpulkan dari anggota komunitas anak serambi masjid al - hidayah GELORA IRAMA dan masyarakat sekitar yang memiliki rizki lebih utnuk bersama - sama menyantuni anak yatim dan fakir miskin .
Alhamdulillah  ramadhan tahun  ini kami telah melaksanakan santunan untuk anak yatim dan fakir miskin yang ke 17 dengan menyantuni  sebanyak 200 orang anak .
Terimakasih untuk para donatur semoga amal ibadah yang telah anda berikan akan bermanfaat dunia dan akhirat. Amin